Sunday, October 14, 2012

Seiko SNM033 (Seiko Black Samurai)



Prakata:

Setelah mendapatkan kegemaran baru sejak mengakuisisi Tissot PRC200 matic, tiada hari yang saya lewatkan tanpa mencari informasi tentang arloji. Saat itu saya sedang tergila-gila dengan diver watches Seiko, khususnya model-model yang banyak dicari penggemar Seiko. Salah satu model Seiko diver yang saya pahami adalah "must have" bagi penggemar Seiko diver adalah Seiko Samurai.

Pada saat saya mulai mencari populasi Seiko Samurai ini sudah sangat langka. Saya mencoba mengkontak seorang kaskuser yang dari Surabaya saya ketahui dari salah satu posting-nya memiliki jam ini namun karena tidak niat dijual orang ini agak "ogah-ogahan" menjualnya. Saya membuka penawaran di 4.5 juta dan sampai beberapa minggu orang ini tidak pernah memberikan counter offer yang jelas. Mungkin dia berharap saya terus menaikkan penawaran saya lagi. Bahkan ketika penawaran saya sudah tembus dari 5 juta pun orang ini masih belum memberikan jawaban yang jelas.

Beruntung bagi saya, ternyata ada seorang kolektor dari Jakarta yang melihat iklan pencarian Seiko Samurai di kaskus dan menawarkan koleksinya untuk saya borong. Tidak tanggung-tanggung ia menawarkan Seiko Samurai Stainless Steel Black Dial (SNM033), Seiko Samurai Stainless Steel White Dial (SNM031) dan Seiko Samurai Titanium Black Dial (SBDA001). Beruntung sekali saya, karena tidak saja harga yang ditawarkan utk SNM033 dan SNM031 "hanya" 4jta/unit, lebih murah dari harga pembukaan yang saya tawarkan ke orang di Surabaya.

Saya kemudian mengakuisisi sepasang Seiko Samurai. SNM033 untuk saya pakai dan SNM031 untuk istri saya. Saya tidak mengambil SBDA001 karena harganya relatif tinggi dan tidak semulus versi stainless steel-nya.

Movement:

Automatic. Caliber 7s35.

Ukuran:

Sekitar 42 mm.

Warna:

Case: Silver.

Dial: Black dengan waffle pattern. Tanggal dengan warna huruf putih dengan dasar warga hitam.

Hands: silver dengan lume pada hands jam dan menit. Lume juga terdapat pada ujung jarum detik yang berbentuk segi tiga dengan pinggiran berwarna merah.

Strap: Silver.

Water Resistance:

200m.

Fitur:

Date.

Kesimpulan:

Jam yang bagus sebagai dengan desain yang simple dan simetris. Pattern di bezelnya entah mengapa mengingatkan saya pada bunga sakura. Pokoknya kalau lihat ini teringat Jepang dan mungkin bisa memahami kenapa dinamai Samurai. Namun terus terang setelah pemakaian beberapa minggu saja bentuk desainnya agak plain dan membosankan. Mengganti strap-nya membantu memperbaharui interest saya pada black sammy ini tapi tidak lama.

Mungkin karena saat itu saya sedang getol-getolnya membeli jam, desainnya back sammy yang sederhana ini terlalu bersahaja dan tenggelam dengan desain jam-jam yang lain.

Masuk koleksi:

2012.

Tahun keluar koleksi:

2012.

Status dalam Koleksi:

Terjual.

Harga:

N/A. Terjual.









Wednesday, October 3, 2012

Victorinox Swiss Army 241424 Dive Master 500 Black Ice Chrono

Victorinox Divemaster Chrono 500

Prakata:

Waktu saya kecil dulu, "Victorinox" lebih saya kenal sebagai merk pisau lipat multi-fungsi atau lebih beken disebut "pisau lipat Swiss Army". Pisau lipat ini cukup populer karena pisau lipat multi fungsi tersebut digunakan sebagai senjata andalan tokoh utama serial agen mata-mata cerdik "Mac Gyver" yang tayang di RCTI awal Tahun 90-an. Pisau lipat tersebut tidak digunakan untuk melukai atau membunuh lawan, tapi sebagai alat merakit dari barang-barang seadanya suatu perangkat-perangkat untuk meloloskan diri/melumpuhkan lawannya . Sepertinya memang Mac Gyver tidak dimaksudkan oleh pembuatnya sebagai mata-mata dengan SIM (Surat Izin Membunuh) a la Mr. Bond, tapi sebagai mata-mata yang piawai melumpuhkan musuh-musuh Amerika Serikat dan demokrasi dengan mengandalkan kemampuan otaknya.

Kalau dulu saya sudah mengetahui bahwa pisau lipat "Swiss Army" yang asli dan tentu saja berkualitas terbaik dan harganya mahal itu merknya "Victorinox", ternyata hal yang sama saya ketahui belasan tahun kemudian di dunia jam tangan.

Ternyata arloji "Swiss Army" yang asli, dengan grade "jam mewah" adalah yang ber-merk "Victorinox" dengan lambang Tameng dengan Palang Swiss di tengahnya. Belinya pun mesti di butik maupun counter jam di mall-mall papan atas.

Lantas bagaimana dengan arloji-arloji "Swiss Army" dengan lambang bendera Swiss berbentuk jajaran genjang yang banyak beredar di counter-counter ITC Kuningan maupun Mangga Dua? Yang saya ketahui ternyata arloji-arloji "Swiss Army" non-Victorinox tersebut bukan produksi Swiss dan tentu saja kualitasnya berbeda dengan "Swiss Army" Victorinox. Harganya pun relatif murah.

Namun bukan berarti "Swiss Army" non-Victorinox itu barang palsu. Model dan bentuknya memang sama sekali berbeda. Tapi nampaknya ada ketidakjelasan perlindungan merk dagang "Swiss Army" di Indonesia sehingga produsen non-Victorinox bisa memasarkan "Swiss Army"dengan leluasa (atau setidaknya tanpa gangguan hukum dari Victorinox). Namun tidak dapat ditampik bahwa mereka "mend0mpleng" kepopuleran merk "Swiss Army" yang sudah melekat di benak orang sebagai merk yang merujuk pada produk Swiss asli dan berkualitas baik, suatu nama baik yang saya yakini terutang pada produk-produk Victorinox.

Movement:

Quartz (baterai) Chronograph caliber ETA 251.262.

Ukuran:

Sekitar 43 mm.

Warna:

Case: Gunmetal (hitam dengan nuansa abu-abu kehijauan) PVD-plated.

Dial: Gunmetal (hitam dengan nuansa abu-abu kehijauan) dengan sub-dial menit pada posisi jam 10 dan sub-dial detik dan jendela tanggal pada posisi jam 6.

Hands: Gunmetal (hitam dengan nuansa abu-abu kehijauan). Yang luar biasa adalah banyaknya jarum/hands pada jam ini. Di poros utama ada jarum jam, jarum menit, jarum detik chronograph (akan berdetak bila pusher chronograph di kanan atas ditekan) dan jarum menit chronograph (akan bergeser setiap menit bila jam detik chronograph sudah menuntaskan rotasi satu putaran). Setiap jarum kecuali jam menit chronograph memiliki lume.

Di setiap sub-dial ada jarum kecil yang tidak memiliki lume.

Bracelet: Gunmetal (hitam dengan nuansa abu-abu kehijauan).

Water Resistance:

500m.

Fitur:

Chronograph.

Date.

Kesimpulan:

Jam dengan built quality yang sangat bagus, kokoh dan berat. Warga gun-metal dan desainnya yang "macho" dan kokoh benar-benar membuat jam ini sangat "Army Look".  Kokoh kekar dan informatif. Jam ini juga memiliki coating anti-glare yang sangat baik, membuat dial terlihat beniiiing dalam hampir di setiap sudut yang di jam lain mungkin sudah akan memantulkan cahaya.

Dari segi jam-nya sendiri, menurut saya hanya ada dua "kelemahan". Yang pertama adalah beratnya yang membuat jam ini mungkin bagi sebagian orang akan terasa kurang nyaman dipakai dalam waktu lama. Yang kedua adalah "movement-nya" yang quartz. Bagi sebagian kolektor jam "quartz" dipandang sebelah mata dibanding dengan jam mekanik.

Dari segi merk "Victorinox" dan keberadaannya di Indonesia. Ada setidaknya dua kelemahan. Yang pertama adalah customer support yang lumayan buruk. Saya pernah membawa jam ini ke counter Victorinox yang ada di Senayan City untuk meminta adjust rantai, karena saya waktu menganggap jam (lumayan) mahal sebaiknya dibawa ke counter resminya biar gak di-handle sembarangan. Ternyata si penjaga counter "ogah-ogahan" melayani adjust rantai. Alih-alih menolak dengan sopan, mereka menerima permintaan saya, tapi mereka minta saya menunggu si Mas-mas penjaga tokonya melayani pelanggan dulu. Saya tidak keberatan menunggu, tetapi setelah lebih dari kira-kira 10 menit dia tidak berhenti dari pelanggan tersebut dan malah menanggapi permintaan pelanggan lain yang datang ke counter setelah saya datang, saya anggap itu benar-benar unacceptable. Kalau pelanggan yang datang tidak putus, haruskah saya menunggu sampai Senayan City tutup? Menggelikan, benar-benar customer service yang BURUK.

Saya pun memilih mengambil jam saya lagi dan meminta bantuan adjust rantai di counter jam lain di Senayan City. Bayar sedikit tapi langsung dilayani dan dikerjakan.

Kelemahan kedua terletak di posisi merk "Victorinox" ini sebagai merk nanggung. Sering mereka melakukan diskon-diskon yang membuat harga arloji-arloji mereka jatuh sampai 40%. Ini tentu saja membuat harga jual kembali jam second Victorinox jatuh. Tidak heran ada arloji Victorinox yang dibeli tahun lalu seharga 10 juta tahun ini harga barunya diobral sampai 6 jutaan, membuat jam yang dibeli tahun lalu worthless.

Kalau memang beli untuk dipakai sampai kakek-kakek mungkin boleh lah, tapi buat yang mau ber-hobby jam, dengan eksepektasi untuk dijual lagi karena bosen untuk mencari merk/model lain, Victorinox tidak terlalu saya sarankan.

Masuk koleksi:

2012.

Tahun keluar koleksi:

2012.

Status dalam Koleksi:

Terjual.

Harga:

N/A. Terjual.